Jumat, 10 Februari 2023

Ala Bisa Karena Biasa

 Resume ke-15 KBMN-28

Tanggal             : 10 Februari 2023
Tema                 : Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber   : Yulius Roma Patandean, S. Pd
Moderator       : Arofiah Afifi, S. Pd

Segala puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, oleh karena kasih dan penyertaanNya, bisa mengikuti setengah perjalanan KBMN PGRI gelombang ke-28. Ya, hari ini masuk pertemuan ke-15. 

Dengan sendirinya, mulai terbiasa dengan rutinitas belajar di grup WA. Mulai menunggu jam 20.00 wita, berkutat dengan resume, mengisi link absen, link resume dan ramai-ramai menyetor list link resume. 

Tak sampai disitu, kami akan berselancar di resume teman-teman yang lain dan menaruh komentar membangun. 

Malam ini, Moderator membuka grup dengan kalimat dari Stephen King :

"Saat-saat yang paling menakutkan dalam menulis adalah tepat ketika kamu belum memulainya."
(Stephen King)

"Jika ditanya, 'Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab, satu demi satu kata.' 
(Stefen King)

Selanjutnya memperkenalkan Narasumber materi Langkah Menyusun Buku secara Sistematis, Bapak Yulius Roma Patandean, S. Pd. Seorang penulis terkenal sistematis dan hebat.


Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd, lulus ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi. Lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. 

Menyelesaikan jenjang S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015 ini pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.

Prestasi yang pernah diraih :
1. Guru berprestasi jenjang SMA Kabupaten Tana Toraja tahun 2016, 
2. Pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017, 
3. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020

Alumni KBMN PGRI gelombang-9 ini menyampaikan bahwa;

*#Menulis* adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu.

*#Ternyata* menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis.

#Menulis* harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Omjay yang sudah familiar bagi kita.

*#Semua* hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari tuliskan ide melalui blog. Selain menulis di blog pribadi, saya juga kembali menulis di blog Kompasiana.

*#Kembali* ke pengalaman tahun 2020. Buku pertama yang saya terbitkan adalah buku solo berjudul *Guru Menulis Guru Berkarya* Kontennya adalah materi-materi yang disampaikan para narasumber di Grup WA. Beberapa pertemuan di grup belajar menulis, akhirnya ketemulah saya dengan tokoh pendidikan dan teknologi yang membuka wawasan saya tentang menulis. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Dalam materinya, beliau menantang peserta untuk menulis dalam waktu satu minggu.

*#Lalu*, bagaimana dengan penyusunan dan pengeditan naskah buku tersebut? Semua buku yang saya tulis, penyusunan dan pengeditannya saya pelajari secara otodidak.

*#Saya* menggunakan versi gratis tanpa aplikasi tambahan yang ada pada Ms Word. Nah, terkait dengan tema malam ini *Menulis Buku Secara Sistematis* pengalaman itu yang akan saya bagikan.

*#Sebenarnya*, ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu  bisa "sistematis". Ada Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi. Dan saya meyakini teman-teman guru hebat yang ada di grup ini sudah pernah menggunakan aplikasi tersebut.

*#Ala bisa karena biasa*, saya lebih menyukai menggunakan versi gratis Ms Word. 😁.

*#Jika* masih ragu-ragu, maka *COBAlah*. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per *COBA* an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. 

Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka *LAKUKAN* dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan.

*#Ketika Menulis* harus menjadi sebuah budaya. Maka, *BUDAYAKAN!*  bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

*#KONSISTEN* adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya. Dan disimpulkan *CLBK* 😁

Kumpulan Tanya-Jawab


Izin tanya: milma dari Bengkulu.

Bagaimana Menemukan ebook gratis yang bisa dimasukkan ke mendeley?
Dan jika  Doi dari jurnal terkunci...bisakah membukanya dg gratis ?
Mohon tipsnya pak Roma

Terimkasih


*Jawab #P1*
Halo bu Milma..selamat malam dan salam kenal ya.
Caranya sangat gampang bu. Masuk ke pdfdrive. Di sana ada ribuan bahkan jutaan buku-buku online dengan versi Gratis untuk kita gunakan. Pdfdrive adalah perpustakaan portable saya. Ini linknya: https://www.pdfdrive.com/

Nah, terkait DOI jurnal terkunci, maka kita harus mengikuti petunjuk/anjuran/aturan dari penerbit jurnal tersebut. Biasanya berbayar, makanya tertutup. Saya baru sekali menggunakan Mendeley dan Zotero, jadi kurang familair lagi. Sudah terlanjur suka versi Ms Word 😊

Assalamualaikum, nama saya Dewi Indria dari Kalteng. ijin bertanya apakah sistematika penulisan ini berlaku untuk penulisan non fiksi atau juga karya fiksi? Kalau memang untuk keduanya, sistematika penulisan yang benar utk buku fiksi seperti apa? Terimakasih.

*Jawab #P2* 
Waalaikum salam bu Dewi Indria, kebetulan saya sudah menulis buku fiksi dan non fiksi. Metode di Ms Word itu yang saya gunakan. Langkah-langkahnya sama. Yang membedakan adalah pengisian Indeks dan Daftar Pustakanya.

 P3. Latifah jakarta 

Pak Roma. Saat ini saya menulis menggunakan gawai alias hp.

Karna masih baru dan tidak menemukan fitur selengkap leptop

Kiranya ada saran aplikasi untuk membantu saya menulis buku dari hp dan gratis 😊🙏 
Terimakasih pak Roma 

*Jawab #P3*
Hi, ibu Latifah. Aplikasi menulis paling populer di android adalah Wattpadd. Ibu bisa mencobanya. Atau bisa juga mencoba Gramedia Writing Project, Writer Tools, Writer Plus, Novelist, dll.
Silahkan dicoba bu. hehehe.

Atau simpan tulisan ibu di blog Kompasiana saja bu...saya biasa ngetik tulisan di HP dan publish di Kompasiana...hehehhe #bukanKampanye

P4.
*Evridus Mangung*  Jika buku kita adalah kumpulan artikel yang ditulis di blog dari hasil resume KBMN gel 28.. bagaimana menyusun judul dan babnya. sementara setiap pertemuan dibahas masing-masing tema yang berbeda.

*Jawab #P4* 
Hello pak Evridus Mangung. Langsung praktekkan saja pak di Ms Word berikan judul sesuai judul materi tiap pertemuan. Tinggal mengurutkan yang sama atau mirip topiknya. Sehingga naskah bukunya menjadi buku solo bentuk Bunga Rampai.

Assalamu'alaikum.. Selamat malam.. Saya yulis Setyaningsih dari Banyuwangi.. Ijin bertanya:
1.Apakah menulis di buku sistematika penulisannya sama dengan kita menulis non fiksi di blog pak? 
2.Apakah bisa sharing chat ke pak Yulius jika ada hal2 yang ingin kami tanyakan lebih lanjut tekait materi malam ini? 
Terima kasih.. 🤲

*Jawab #P5*
Hi, ibu Yulis Setyaningsih. Hampir jadi Yulius 😊
1. Menulis di blog sebenarnya bebas, tinggal mengikuti tools yang ada di template sehingga lebih teratur dan menarik untuk dibaca. Bagi saya metode menulis buku sedikit berbeda dengan menulis di blog. Uniknya, naskah di blog, bisa dijadikan naskah buku dan naskah buku bisa dijadikan resensi di blog.
2. Silahkan bu, dengan senang hati. Bahkan dibantu ngedit pun boleh. Bayarannya *3M*: makasih makasih makasih 😁
Saya lampirkan salah satu naskah buku dari seorang dosen yang saya edit dan sudah diterbitkan.

 P6
 Assalamu alaikum wr wb
Ibu Samsinar_Jakarta (biar tidak salah sebut🤭)
1. Apa alasan bapak memilih Microsoft Word yang gratisan?
2. Mohon tips/cara mudah agar dapat memulai kata-kata saat memulai menulis? Karena kadang sulit memulai merangkai tulisan.
Terima kasih ibu cantik

P7.
Ijin bertanya 
Dari : Mastoyah (Demak-Jawatengah)
Saya beberapa x bahkan sering baca karya teman2 hebat disini..
Saya juga bingung mau menulis apa dan memulai dari mana, minder juga sama temen2...
Adakah tips2 nya untuk memulai menulis...terimakasih

*Jawab #P6*
Hi, selamat malam ibu Samsinar 
1. Alasan utamanya adalah mudah diaplikasikan dan terdapat di mana-mana, tak butuh internet untuk menggunakannya. Fasilitas ad di semua vers Ms Office.
2. Tipsnya: langsung tuliskan saja. Biarkan tidak beraturan, nanti ada waktu luang untuk membaca dan mengurutkannya dengan baik. Mulailah dari apa yang dilihat. pakai bahasa sederhana saja, seperti bahasanya Omjay kalau menulis #renyah 😊

Ijin bertanya 
Dari : Mastoyah (Demak-Jawatengah)
Saya beberapa x bahkan sering baca karya teman2 hebat disini..
Saya juga bingung mau menulis apa dan memulai dari mana, minder juga sama temen2...
Adakah tips2 nya untuk memulai menulis...terimakasih.

*Jawab #P7*
Hi ibu/bpk Mastoyah, 
Tipsnya: *CLBK*
Percaya diri, yakinkan diri bahwa saya bisa. Tak mungkin saya berpelukan dengan Omjay di Jakarta jika tanpa menulis. jauh-jauh Omjay dari Bekasi malam-malam untuk menmui saya. Tiada duanya. Tambahan lagi Prof. Eko bersua saya. Seperti mimpi. Karena menulis kami dan kita semua seperti keluarga. 
Mulailah apa adanya, apapun yang dituliskan adalah sebuay pencapaian yang laur biasa dan pasti ada penikmatnya sendiri. Tak ada tulisan yang tak bernilai, hanya menunggu jodohnya untuk dibaca, seperti tulisan di blog. Awalnya sepi-sepi pembaca...sebulan kemudian sudah ratusan atau bahkan ribuan pembaca. 😁

P8
Amin kurniawan dari ponorogo

Izin bertanya.
1. Bila kita membukukan tulisan kita dari blog apa nanti tidak termasuk plagiat meski dari blog pribadi??

2. Bagaimana triknya agar bisa menulis cepat seminggu menjadi buku.?

Trimskasih

*Jawab #P8*
Hi, pak Amin

1. Tentu tidak. Cantumkan tautan/link tulisan pak Amin dari blog.
2. Konsisten dan luangkan waktu, gabungkan referensi dari pengalaman pribadi dengan referensi dari sumber lain seperti internet, surat kabar, youtube dll. Berikut ini contoh tautan dari blog sendiri.

P 9
Halooo
Saya pak Wigung dari gunung kidul.
Nulis buku fiksi dan non-fiksi itu apa perlu dalam jumlah tertentu. Dan apa mesti pakai pustaka.
Kisah perjalanan itu masuk fiksi apa non-fiksi?
.. trims

*Jawab #P9*
Halo pak Wigung. 
Menulis buku apa saja versi UNESCO minimal 40 halaman. Tapi saya sarankan minimal 70 halaman ukuran kertas A5. Kalau 40 halaman masih terlalu tipis, penerbit tentu berpikir juga untuk mencetaknya. Buku Non Fiksi sebaiknya pakai Daftar Pustaka karena bersifat ilmiah sementara fiksi tidak wajib. Kecuali fiksi dalam bentuk kumpulan puisi/cerpen...jika ada yang dikuti dari sumber lain, sebaiknya dicantumkan agar tidak tergolong plagiasi.


Selamat malam pak Yulius,
Ijin bertanya.
Untuk membuat kerangka tulisan tulisan yang bagus dari sebuah judul yg kita pilih, langkah apa yang sebaiknya kita lakukan agar menarik Mina baca para pembaca.
Matornuwon

Musiroh Muki, Sidoarjo.

*Jawab #P10*
Selamat malam pak Musiroh Muki,
Buat tulisan dengan bahasa yang unik dan mudah dipahami pembaca. Urutkan judul/bab/sub bab yang memiliki kaitan sehingga ketika dibaca dari satu bagian ke bagian saling melengkapi. Intinya, percaya diri dengan tulisan sendiri.


Bismillah.
Rosjida Ambawani - Ciamis.
1. Saat membuat tulisan nonfiksi, apakah yang menjadi referensi sebaiknya berupa buku atau bolehkah referensi dari artikel?
2. Sy sering tidak bisa membuat rangkaian kata-kata untuk menjelaskan suatu definisi atau pemikiran baku sehingga berniat copas tapi khawatir terkategorikan plagiat. Mohon solusinya.
Makasih

*Jawab #P11*
Hallo. Ibu Rosjida Ambawani
1. Semuanya boleh. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Sumber tulisan adalah dasar untuk landasan teori yang kita tuliskan.
2. Buat parafrase baru atau ringkas kalimat yang disadur tersebut. Jika mengambil utuh, sebaiknya taruh dalam tanda "..." dan cantumkan sumbernya. Sehingga tidak masuk kategori plagiasi. 😊

12.
Imro'atus Sholihah_ Jombang Jatim
aplikasi mendeley itu untuk menyitasi referensi?
Bgmn menginstalnya?
Apa seperti install Windows?


P13.
HR. Utami_UPGRIS. Waduh....hebat! Luar biasa! Apa saya bisa ya. Mendengarkan, menyimak tutoring cara menulis secara sistematis melalui you tube, dan begitu cepat, sreeet....langsung kencang leher saya. Mata dan gerakan tangan tidak lagi setajam dan secepat dulu. Taa...pi, meskipun begitu akan saya coba. Mungkin berulang-ulang ya menyimaknya, dan mencermati, Coba, lakukan, biasakan eh budayakan, dan konsisten, ajeg.

*Jawab #P12*
Salam jumpa pak Imro'atus Sholihah
ya..Mendeley itu aplikasi. cara kerjanya mirip dengan Ms Word. Silahkan coba di sini. https://www.mendeley.com/. Download untuk versi desktop dan ikuti petunjuk installya. Hal yang sama terjadi untuk aplikasi Zotero.

*Jawab #P13*
Halo...... HR. Utami dari UPGRIS. Hehehe..mohon maaf klu penjelasan di video agak cepat. Tapi saya yakin pasti bisa dipraktekkan tanpa aplikasi.


P14.
saya candra dari Jakarta 
izin bertanya bun 
* Kalau seandainya ditulis manual / di ketik manual dalam pengerjaan pembuatan buku nya apakah lebih bagus yg memakai apalikasi atau yg manual 
sebab kl tidak praktek di sertai dengan ahlinya susah soalnya ,


*Jawab #P14*
Hi pak Candra
Saya pernah mencoba pakai aplikasi, saya cuma bicara aplikasi nulis. Bisa pakai Writer + di android. ada juga di Google Docs. Kendalanya adalah aplikasi tidak mengenal tanda baca dan huruf kapital, sehingga tetap kita akan mengedit ulang dan otomatis membaca ulang. Kesimpulan: menulis manual masih lebih efektif. 😁 Nah, dengan mengetik manual sebenarnya kita menulis sambil belajar dan menambah ilmu karena kita sudah membaca berulang-ulang. Itu prinsip saya dalam menulis.😉 Cobalah...pasti bisa.

P15. 
Assalamu'alaikum Wr Wb..maaf youtube yang pertama tampilannya seperti ini


Lanjutan P16.
 HR. Utami_Semarang, Mohon penjelasan Pak Yulius, Jika saya hendak membukukan tulisan2 saya di Kompasiana, bagaimana caranya? 1. Apakah semua judul/Link kita salin dan kita ketik dulu di satu kertas atau screen seperti tadi? 2. Apakah perlu kita edit ulang, dikurangi/ditambah. Sudah publish di Kompasiana, kemudian dibukukan, bolehkah? Perlu ijin ke Kompasiana? Seperti Om jay itu bagaimana? Terima kasih. Bapak hebat!😊👃
 Bu H R UTAMI Peserta Semarang: Judulnya perlu diubah, atau bagaimana, pak?

 *Jawab #P16*
Ibu Utami
Bisa mengambil semua judul, atau buat judul serupa, Ambil naskah seutuhnya dari Blog Kompasiana tidak masalah. Tapi cantumkan tautan artikel blog nya di Referensi atau catatan kaki. Cara menyisipkan ada di tool Ms Word.
Lebih bagus jika sempat mengedit ulang dan menambahkan penjelasan/contoh/tambahan informasi. Sudah dipublish di blog? Kenapa tidak, ambil dan bukukan, tapi ingat sumber artikelnya dicantumkan. Ada penulis Kompasiana yang pernah menerbitkan di YPTD, semua naskahnya dari tulisannya di blog Kompasiana... tapi semua tulisannya jelas sumbernya di Kompasiana.
Jika dipandang perlu, silahkan ringkas judul atau perbaiki.


P 17
Mohon diteruskan ke pak Yulius

Assalamualaikum
Saya Noormasri Karyawan (Pak Iwan) dari Jambi

Ingin penjelasan, seandainya kita membuat sistematika buku dengan kreasi sendiri tanpa kaidah. Apakah boleh?
Apakah boleh saya membuat buku tanpa menambahkan kutipan/refensi, dan isinya adalah hasil pemikiran sendiri.?
Terima kasih.

[*Jawab P17*
Hi Noormasri 
1. Sangat boleh...itu keunikan sendiri.
2. Kenapa tidak. Jika idenya beragam dan tidak terkait satu sama lain, jadikan naskahnya tulisan Bunga Rampai.... Ayo coba dan lanjutkan.


Pertanyan terakhir 
 Bu ofi, jika suatu saat kami ingin bertanya, apakah pak Roma berkenan membantu menjelaskan terkait dg tema dari Prof Ekoji 
Theresia Pangkalpinang


*Jawaban Pamungkas* untuk Theresia Pangkalpinang
Dengan senang hati siap melayani, karena saya bisa menulis dan menerbitkan buku karena menerima layanan dari puluhan orang-orang hebat di kegiatan ini. 😊

*Yakinlah* dengan kemampuan teman-teman semua. Pantang mundur dari program ini. Menulislah, tuliskan apa saja dan terbitkan bukumu. Jadilah bagian dari peradaban. Boleh miskin harta dan jabatan, tapi bersiaplah kaya ilmu, kaya teman dan menjadi sejarah lewat program menulis ini. Sekian dari saya. *BONGI MELO LAKO KITA SOLA NASANG* (Selamat malam buat kita semua). 😁

Demikian kata penutup dari Penulis dan Motivator hebat ini. 
Terima kasih, Pak. 
Semoga menular semangatnya.
God bless you.


Catatan : Hari ini saya mengikuti materi dalam perjalanan keluar daerah. Puji Tuhan, bisa memahami materi yang luar biasa dan menyelesaikan resume tepat waktu sesuai komitmen menulis.😊🙏

7 Komentar:

Pada 10 Februari 2023 pukul 07.02 , Blogger Meduster mengatakan...

Keren banget sudah jadi aja

 
Pada 10 Februari 2023 pukul 07.17 , Blogger Candra Arif mengatakan...

mantap lengkap bun ...aktual banget mampir ke blog ku ya bun

 
Pada 10 Februari 2023 pukul 07.24 , Blogger iimsholihah1975.blogspot.com mengatakan...

keren....
Panjang banget, bisa cepat

 
Pada 10 Februari 2023 pukul 08.30 , Blogger agistyputeri25 mengatakan...

Resume cepat dan lengkap.

 
Pada 10 Februari 2023 pukul 13.40 , Blogger Info Bagus mengatakan...

Mantap dan luar biasa lengkap resumenya Ibu👍

 
Pada 10 Februari 2023 pukul 14.21 , Blogger Teguh Wiyono mengatakan...

Mantap bu

 
Pada 12 Februari 2023 pukul 21.18 , Blogger Aprilia Wahyu Ramadhani mengatakan...

Lengkap dan mantap bu 👍

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda