Pendidikan Indonesia bersama Bapak Nadiem Makarim
MENATAP MASA DEPAN PENDIDIKAN INDONESIA
MELALUI MAS NADIEM”
Oleh :
Elcye Helny Untu,S.Pd
(Guru Bahasa Jepang, SMA N.10 Manado)
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang terus bermasalah dalam dunia
pendidikan. Pendidikan adalah tongkat kesejahteraan setiap insan. Seperti yang
kita ketahui, bangsa yang maju adalah bangsa yang mengutamakan ilmu pendidikan.
Dari pendidikanlah dilahirkan generasi penerus yang berkualitas, berdaya saing
dan berkarakter mulia.
Dewasa
ini, Indonesia makin berbenah dalam segala bidang. Presiden dan wakil presiden
terpilih yaitu Bapak Joko Widodo- K.H Mar’uf Amin langsung melantik cabinet
Indonesia maju, pada tanggal 23 Oktober 2019.
Dalam
pidato Pak Jokowi setelah pelantikan, beliau menekankan tentang pentingnya
jajaran cabinet yang ada dalam pemerintahan. Menteri-menteri cabinet Indonesia
maju ini tidak boleh memiliki visi dan misi. Hanya satu visi dan misi yang
boleh dilaksanakan, yaitu visi dan misi Presiden.. Adapun garis besar visi misi
Presiden yakni “Meneruskan jalan perubahan untuk Indonesia maju.” Lebih
jelasnya Visi dan Misi itu adalah : “Terwujudnya Indonesia maju. Yang
berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”
Besar harapan Presiden dalam kemajuan
Pendidikan di Indonesia. Saat mengumumkan Nadiem Makarim sebagai mendikbud,
Presiden mengharapkan agar mendikbud baru dapat membuat terobosan-terobosan
yang signifikan dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia, mampu menyiapkan SDM
yang siap untuk kerja, ada upaya yang me-link
and match-kan antara pendidikan dan
dunia industri. Hal ini merupakan kerja pokok wilayah kemdikbud.
Nadiem
Makarim,B.A.,M.B.A adalah Pendiri Gojek yang saat ini mendapat kepercayaan
menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Nadiem berusia 35 tahun,
lahir di Singapura Tanggal 04 Juli 1984, masuk kategori menteri termuda dalam
sejarah Indonesia. Mengundurkan diri dalam posisi di Gojek pada tanggal 21
Oktober 2019, dan menggantikan Bapak Muhadjir Effendi yang sebelumnya menjabat
sebagai Mendikbud.
Jika
melihat dari segi usia yang muda dan latar belakang pekerjaan yang jauh dari
dunia pendidkan, maka hal lumrah jika banyak yang mempertanyakan kemampuan
pengusaha muda ini. Namun, beberapa fakta berikut akan memperkuat kita menatap
ke masa depan yang lebih baik bersama Mendikbud ganteng, Nadiem Makarim :
1. Latar
belakang pendidikan.
v Sebagian
besar kehidupan pendidikan Sekolah Dasar sampai Lulus Sekolah Menengah Atas
tahun 2002, dijalani dengan berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Secara otomatis, memiliki pengalaman dengan
berbagai situasi pendidikan anak sampai remaja yang luar biasa.. Tahu mana yang
tepat dan yang tidak bisa dilakukan kepada peserta didik, pendidik maupun
sarana prasarana.
v Gelar
sarjana diraih di Brown University
tahun 2006, mengambil jurusan Hubungan Internsional, Amerika Serikat,
didalamnya mengambil bagian mengikuti pertukaran pelajar di London of Economics. Kedepannya kita
bisa melihat Putra-putri terbaik Indonesia diberi wadah untuk kegiatan
pertukaran pelajar untuk seluruh jenjang pendidikan oleh menteri ganteng.
v Semangat
untuk terus menimba ilmu begitu nyata. Tiga tahun setelah mendapat gelar
sarjana, Anak Pengusaha Bapak Nono Anwar Makarim dan Ibu Atika Algadrie ini
mengambil pasca-sarjana di Harvard
Business School, meraih gelar Master
of Business Administration. Bekal ilmu yang didapat, membuat Indonesia bisa
melihat masa depan administrasi pendidikan Indonesia lebih tertata oleh ayah
dari Solara Franklin Makarim.
2. Pengalaman
kerja
v Memulai
karir di tahun 2006-2009, sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company sampai mencapai gelar MBA. Secara tidak
langsung mendikbud mengumpulkan dan membiayai sendiri uang kuliah
Pasca-sarjana. Sikap mandiri telah tertanam kuat, sangat sesuai dengan Visi
misi Presiden.
v Mendirikan
perusahaan Zalora Indonesia (2011-2012). Sebagai pengusaha juga menjabat
sebagai Managing Editor. Mengambil
begitu banyak ilmu di Zalora, membangun mega starup dan bekerja dengan sejumlah
talenta terbaik di kawasan Asia menunjukkan kejeniusan Mendikbud.
v Memberikan
diri untuk terus belajar dan berkarya
sebagai Chief Innovation Officer
(CIO) kartuku. Suatu sikap pekerja keras, pantang menyerah dan terus mencari
pengalaman. Puzzle yang disiapkan Sang Pencipta bagi Nadiem
mulai terpasang untuk melengkapi
sekaligus menyempurnakan tugas dan tanggung jawab di dunia pendidikan
Indonesia.
v Merintis
dan mengembangkan Go-Jek tahun 2010-2019. Perusahaan rintisan terbesar di
Indonesia. Gojek menjadi super aplikasi yang menyediakan layanan lebih dari 20,
seperti transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat,
membersihkan rumah, logistic sampai platform pembayaran digital yang terkenal
dengan GoPay. Karir ini membawa Nadiem Makarim masuk dalam daftar 150 orang
terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia. Perkiraan nilai kekayaan yang
dimiliki mencapai US$100 juta.
Sungguh
keberhasilan yang luar biasa di usia muda. Menjadi pegangan, untuk keberhasilan
pendidikan Indonesia dengan berbagai aplikasi yang bisa dilakukan oleh founder perusahaan yang bergerak di
dunia online itu.
3. Teman
Hidup
Franka Franklin
adalah wanita beruntung yang dinikahi Nadiem Makarim tahun 2014. Lulusan kuliah
di Hogeschool Rotterdam Belanda dan Raffles Design Institute di Singapura
ini pernah menjabat posisi sebagai, Vice
Pressident merchandising & business development di online fashion berrybenka.com.
Yang sangat
membanggakan dan tentunya dapat membantu sang suami dalam tugas mendikbud
adalah Franka pernah ikut dalam Indonesia mengajar yang di gagas Anies Baswedan
dan menjabat sebagai specialist
communication strategist. Dengan keahlian pengalaman dan energy milenial
yang kekinian, pasti mempermudah sinergitas kerja suami sebagai mendikbud.
Tentu
tidak mudah memperbaiki system pendidikan Indonesia yang begitu banyak permasalahan.
Diantaranya mutu pendidikan dan perlindungan guru. Terbatasnya akses pada
pendidikan, jumlah guru yang belum merata, kurangnya kualitas dan karakter
guru, nasib sekolah-sekolah daerah, sekolah pinggiran dan sekolah kecil,
guru-guru yang teraniaya, bahkan nasib guru-guru sertifikasi.
Masih
banyak Pekerjaan Rumah (PR) Pendidikan Indonesia yang harus dikerjakan. Yang paling urgent saat ini adalah karakter
peserta didik maupun tenaga pendidik. Ketika karakter buruk tak bisa diatur lagi. Kisah nyata yang terjadi di
Salah satu SMK di pinggir kota Manado. Manakala Guru Agama yang bergelar
pendeta, terbunuh secara tragis oleh siswanya, pasca ditegur karena merokok di
lingkungan sekolah. Video penikaman brutal itu viral sampai ke Luar Negeri.
Tiga minggu sebelumnya seorang guru masuk Rumah Sakit
dan kena stroke. Tatatertib untuk menghukum siswa terlambat berakibat fatal.
Hukuman berlari di lapangan berujung duka, ketika salah seorang siswa jatuh dan
meninggal dalam perawatan Rumah Sakit.
Beredarnya video dan foto siswa yang merokok sementara
proses pembelajaran. Guru-guru seakan tidak memiliki harga diri. Guru menjadi
pendidik yang jadi masa bodoh. Mau menegur takut dilaporkan. Mendiamkan, jadi
bahan guyonan.
Sebagian besar perlakuan buruk siswa kepada guru
terjadi di lingkungan sekolah yang terletak di pinggiran kota maupun didesa
kecil. Berbagai factor bisa menjadi pemicu. Diantaranya :
1. Kurangnya
jumlah guru disekolah. Akibatnya, banyak jam lowong
2. Sarana
dan prasarana yang kurang memadai. Internet, ruang kelas, ruang perpustakaan,
jumlah meja dan kursi dan sebagainya.
3. Latar
belakang siswa. Ada yang dari keluarga broken home, keluarga misin, yatim
piatu, korban kekerasan orangtua, kekerasan seksual dan sebagainya
4. Motivasi
belajar siswa yang semakin menurun. Keasyikan game online, kecanduan film
Drama, suasana belajar yang tidak menyenangkan, cara penilaian guru dalam
proses pembelajaran, karakter guru yang tidak bisa digugu dan ditiru.
5. Guru
yang tidak kreatif. Kegiatan pembelajarn kebanyakan CBSA= catat buku sampai
habis.3D= duduk,diam,dengar.
6. Pelaksanaan
tata tertib yang tidak konsisten. Hari ini yang terlambat kena sanksi, besoknya
tidak ada sanksi.
Harapan
untuk secercah cahaya bagi Indonesia khusunya bidang pendidikan tidak pernah
hilang. Doa-doa yang diserukan pasti dijawab oleh Tuhan. Segala sesuatu berada
dalam kedaulatanNya. Dan fajar pagi itu mulai muncul. Jawaban doa mulai
tersingkap. Nadiem Makarim, Menteri milenial kita menjabat sebagai salah satu
komisaris Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development yang
fokusnya membantu negara-negara bekembang untuk beradaptasi dengan berbagai
inovasi baru dunia digital yang mengubah budaya bekerja.
Mimpi-mimpi
yang akan mendulang nyata untuk masa depan bersama Bapak Mendikbud yang
menawan, enerjik dan penuh inovasi yaitu :
a. Adanya
inovasi bagi jaminan hukum guru dalam mengajar dan mendidik peserta didik
b. Aplikasi
yang mudah, murah dan tidak memakan waktu dalam membuat administrasi.
c. Mengupgrade
pembelajaran karakter
d. Kemdikbud
semakin canggih dan kekinian
e. Membawa
pendidikan Indonesia untuk mampu bersaing di level internasional
f. Beban
jam mengajar yang sesuai untuk beberapa mata pelajaran sertifikasi (Bahasa
Asing dan TIK) atau inovasi baru bagi guru yang kekurangan jam karena sekolah
kecil dan jumlah siswa kurang.
g. Pemerataan
guru dan pendidikan harus sesuai dengan
zonasi dan kebutuhan sekolah. Baiknya dipetakan melalui system informasi.
Suasana kelas, sarana dan pasarana harus sama. Apakah sekolah di kota,
pinggiran kota maupun daerah terpencil.
h. Mengkaji
kurikulum yang sementara dijalankan. Lakukan eksperimen yang transparan dan
dari orang bermutu, sehingga system dibangun dengan baik
i. Mengembangkan
talenta dan kreativitas anak melalui pentas seni, koor, Drama, dan olahraga.
(Banyakin porsinya)
j. Orangtua
yang sadar pendidikan.
k. Paling
terakhir, diharapkan Bapak Nadiem bisa melaksanakan reformasi birokrasi
besar-besaran di Institusi Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kinerja para
pejabat lebih kreatif, efektif dan efisien.
Akhirnya… selamat berkarya Pak
Nadiem. Jangan menganggap diri Bapak lemah atau rendah, karena menjadi menteri
termuda dan tidak memiliki latar belakang pendidikan maupun profesi yang
korelasi dengan Pendidikan Indonesia. Tapi jadilah teladan dalam setiap
tindakan, perkataan, kesucian dan ketulusan Bapak.
#Tulisan menyambut terpilihnya Bapak Nadiem sebagai Menteri Pendidikan bulan Oktober 2019
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda